Menu Tutup

Letkol Inf. Teguh Eko Efendi, S.E., turut serta dalam kegiatan panen padi sawah bersama masyarakat di Kampung Waraitama SP

Komandan Kodim 1806/Teluk Bintuni, Letkol Inf. Teguh Eko Efendi, S.E., turut serta dalam kegiatan panen padi sawah bersama masyarakat di Kampung Waraitama SP, Distrik Manimeri, Kabupaten Teluk Bintuni, Sabtu (5/4/2025).

Acara ini juga dihadiri oleh anggota DPRK Teluk Bintuni, Daniel Dudung, Wagiman, dan Madika, sejumlah pimpinan OPD, perwakilan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Papua Barat, Agust Warbal, serta Asisten III Setda Teluk Bintuni, Yohanis Manobi, yang mewakili Bupati Yohanis Manibuy, S.E., M.H.

Kepala Dinas Pertanian Teluk Bintuni, Abraham A. Inanosa, S.P., M.P., dalam sambutannya menyampaikan bahwa panen kali ini dilakukan di lahan seluas 15 hektare. Sebanyak 5 hektare di antaranya merupakan hasil kolaborasi antara Kodam XVIII/Kasuari dan Dinas Pertanian.

“Panen raya ini menjadi bukti nyata bahwa pertanian di Teluk Bintuni terus tumbuh dan memberikan hasil bagi kesejahteraan masyarakat,” ujar Abraham.

Ia menjelaskan bahwa pengembangan padi sawah merupakan bagian dari program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati yang menargetkan pembukaan lahan baru seluas 100 hektare di berbagai distrik seperti Manimeri, Tuhiba, Tembuni, dan Mayado. Program ini menggunakan metode Swakelola Tipe IV dan diawasi langsung oleh Inspektorat Daerah.

Secara produktivitas, pertanian padi sawah di Teluk Bintuni menunjukkan prospek menjanjikan dengan rata-rata hasil panen sebesar 4,5 ton gabah kering giling per hektare. Hal ini berpotensi memberikan pendapatan bersih sekitar Rp 20,5 juta per panen kepada petani—angka yang jauh melampaui UMP Papua Barat tahun 2025 yang berkisar Rp 3,6 juta per bulan.

Meski demikian, Abraham juga menyoroti sejumlah kendala yang masih dihadapi petani, seperti keterbatasan irigasi teknis dan permasalahan pemasaran. Irigasi yang masih bergantung pada Bendungan Tuarai kerap bermasalah karena kewenangannya berada di tingkat provinsi.

“Kami berharap agar pengelolaan irigasi dapat segera dialihkan ke pemerintah kabupaten agar lebih mudah dikoordinasikan,” imbuhnya.

Terkait pemasaran, Abraham mengakui bahwa ketidakpastian pasar, rendahnya daya tawar petani, dan minimnya jaringan distribusi menjadi tantangan serius yang menghambat nilai tambah hasil panen.

Untuk itu, ia mengajak seluruh pihak agar bersinergi mencari solusi demi kemajuan pertanian di daerah.

Menutup sambutannya, Abraham menyampaikan apresiasi atas komitmen Bupati dan Wakil Bupati dalam menjadikan sektor pertanian sebagai prioritas pembangunan.

“Mari kita bangga menjadi petani, karena petani adalah tulang punggung bangsa dan pekerjaan yang sangat mulia,” pungkasnya.

#TNIAD
#TNIADBerjuangBersamaRakyat
#TNIADBekerjaDenganHati
#TNIADdihatiRakyat
#TNIADPrima

Posted in Uncategorized